Penulis : Angelina Sandi Devina Putri
Hidup di negeri orang memang tidak mudah. Jauh dari keluarga, biaya hidup dengan living standard yang pastinya berbeda, atau mungkin cuaca yang mengharusan tubuh kita untuk menyesuaikan diri di awal kedatangan ke tempat baru. Namun, pernahkah di benak kalian membayangkan bagaimana jika kalian hidup di salah satu negara Skandinavia?
Skandinavia dikenal sebagai wilayah yang cukup damai, harmonis, dan sejahtera. Lingkungannya pun teratur dan bersih – tidak heran jika ketertarikan untuk tinggal di wilayah ini sangat tinggi. Beasiswa pendidikan tak jarang ditawarkan kepada pelajar dari pelosok dunia. Dengan begitu, banyak pula pengalaman hidup dan berkuliah diceritakan oleh mahasiswa yang menerima beasiswa untuk menuntut ilmu di Skandinavia.
Salah satunya adalah kisah Mbak Ayudhira Pradati yang menuntut ilmunya di Norwegia. Dari pengalamannya tinggal di salah satu negara daerah Skandinavia, ia bercerita mengenai rentang waktu pergantian siang dan malam tergantung dari musim. Pada waktu musim dingin, rentang waktu di malam hari lebih panjang dibanding siang. Dan di musim panas pun sebaliknya. Untuk menyambung hidup, Mbak Dhira sendiri bersama teman-temannya sangat berusaha menghemat. Memang makanan Asia sudah dapat ditemui di Norway, tetapi tetap saja harga makanan tersebut (baik makanan Asia maupun segala jenis konsumsi lain) sangat mahal bagi kantong mahasiswa penerima beasiswa. Oleh karena itu, Mbak Dhira mengatakan jika salah satu konsekuensi tinggal di Norway adalah harus siap memasak sendiri. Namun jangan salah kira, harga salmon di sana cukup murah dibandingkan dengan harganya di Indonesia. Bagaimanapun juga, Norwegia di kelilingi oleh lautan tempat habitat salmon.
Masih banyak kisah lainnya mengenai pengalaman hidup di daerah Skandinavia. Transportasi umum yang digunakan biasanya tergantung dengan kebutuhan dan kantong: terdapat pilihan bus, kereta, kapal, taksi, dan lain sebagainya. Menariknya, masyarakat Skandinavia biasanya justru lebih memilih berjalan kaki – atau pada waktu musim dingin, mereka akan menggunakan ski kemanapun mereka pergi. Dalam menggunakan transportasi umum yang telah disebut sebelumnya, masyarakat tidak harus repot-repot membeli tiket tiap akan menaikinya – pemerintah negara-negara Skandinavia biasanya menyediakan sistem e-ticketing. Kemudahan pengaksesan tersebut tentunya membantu masyarakat dalam mobilisasi menggunakan transportasi umum, tak hanya satu jenis namun semua tipe transportasi umum yang ada. Terdengar sangat menyenangkan bukan?
Lantas, bagaimana dengan lingkungan pertemanan dan relasi antar individu? Relasi sosial bagaimanapun juga dipengaruhi oleh bagaimana kita bersikap terhadap sesama. Jika kita dapat dengan mudah beradaptasi, menjalin hubungan pertemanan akan terasa mudah. Kultur di Skandinavia sendiri hampir sama dengan masyarakat barat lainnya: dedikasi tinggi pada jam kerja dan bersenang-senang di saat weekend (work hard, play hard!). Kegemaran masyarakat Skandinavia terhadap olahraga akan membawa siapapun yang tinggal di sana untuk mau tidak mau terbiasa berolah raga.
Dari sekian cerita pengalaman hidup banyak mahasiswa di atas, jelas menambah ketertarikan kita untuk segera menempuh pendidikan di Skandinavia, apalagi jika dengan beasiswa. Bagaimana caranya? Tiap tahunnya, Erasmus Mundus juga dapat dipilih untuk mendapatkan beasiswa yang dikeluarkan pemerintah Skandinavia untuk menerima mahasiswa dari berbagai daerah di dunia. Di tiap negara Skandinaviapun juga menawarkan beasiswa baik pembiayaan seluruh kebutuhan atau hanya pembiayaan biaya kuliah. Quota Scheme di Norwegia, Swedish Institute Studi Scholarship di Swedia, Danish Government Scholaships for Highly Qualified Non-EU/EEA Students di Denmark, dan masih banyak beasiswa-beasiswa lain yang menunggu untuk disebutkan. Di Indonesia sendiri terdapat banyak akses untuk menerima beasiswa ke Skandinavia, seperti beasiswa LPDP, beasiswa kerjasama antara institusi pendidikan Indonesia-Skandinavia, Indonesia Presidental Scholarship, BPI, dan lain sebagainya.
Banyak bukan? Maka, tidak perlu untuk takut menuntut ilmu di Skandinavia. Masih banyak informasi mengenai beasiswa dan studi di Skandinavia, hanya dengan mencari di situs online atau menanyakannya ke bidang akademik kampus maupun lembaga pemerintah yang berhubungan dengan pemerintah Skandinavia. Ditambah, dengan kemauan untuk belajar dan berdoa, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk belajar dan berkuliah di Skandinavia.