Artikel

Scandinavian Scholarships & Universities: Belajar di Skandinavia, Yuk!

by |Published

Penulis : Kristian Oka Prasetyadi

Belajar di luar negeri, terutama di Eropa, pastinya merupakan kesempatan yang tidak akan ditolak oleh pelajar di tingkat sarjana seperti kita. Negara-negara Skandinavia, Norwegia, Swedia, dan Denmark, memberikan kesempatan yang sangat luas bagi pelajar di berbagai negara untuk belajar di universitas-universitas terbaiknya. Bukan mustahil kalau kesempatan itu datang kepada kita, kan? Jadi, yuk kita tengok satu-persatu kesempatan belajar di Skandinavia!

 

Swedia

Uppsala University

Universitas Uppsala menawarkan beasiswa bagi para mahasiswa prospektif yang hendak mendaftar ke universitas tertua di Swedia ini. Beasiswa Universitas Uppsala menawarkan pembiayaan pada mahasiswa sarjana ataupun pascasarjana dalam area studi Game Design.

Yang utama adalah beasiswa Uppsala University IPK yang dikhususkan bagi program pascasarjana. Beasiswa in ditawarkan bagi mahasiswa internasional dari luar Uni Eropa atau Area Ekonomi Eropa dan Swiss. Beasiswa mencakup biaya pendidikan, tetapi tidak untuk biaya hidup. Kita dapat mendaftar beasiswa ini setiap akhir Agustus. Namun, syaratnya adalah pendaftar harus menempatkan Universitas Uppsala sebagai prioritas utama mereka saat mendaftar. Calon mahasiswa harus mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui www.universityadmission.se. tetapi, pendaftar harus mengisi dua formulir, satu untuk pendaftaran, satu lagi untuk beasiswa. Pendaftaran dapat dilakukan selama musim gugur, yaitu Oktober hingga Januari. Pendaftar juga harus mengirimkan surat motivasi dan transkrip nilai, serta menunjukkan ketertarikan dan keahlian pada bidang Game Design. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada http://www.uu.se/en/admissions/scholarships/uppsala-university/. Perlu dicatat bahwa mahasiswa dapat memperoleh beasiswa lainnya untuk masuk di universitas ini, seperti Swedish Institute, Erasmus Mundus Action 2, dan Rotary World Peace Fellowship.

Malmö University

Universitas Malmö, terletak di kota asal Zlatan Ibrahimovic, menawarkan beasiswa yang mencakup 75 hingga 100% biaya pendidikan bagi mahasiswa yang sangat berbakat di bidangnya, di tingkat pascasarjana. Malmö University Master’s Scholarships (MUMS) diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari luar Area Ekonomi Eropa dan Swiss, dan yang harus membayar biaya pendidikan di Swedia. Sebelumnya, calon mahasiswa diwajibkan mendaftarkan diri melalui situs www.universityadmissions.se serta meletakkan Universitas Malmö sebagai prioritas utama. Terdapat 20 beasiswa yang ditawarkan setiap tahun berdasarkan kemampuan calon mahasiswa. Jika diterima, program akan berjalan selama 2 tahun dan akan tetap menjadi pemegang beasiswa setelah tahun pertama jika performa akademiknya bagus. Untuk info lebih lanjut, kamu dapat menghubungi Universitas Malmö melalui email di scholarships@mah.se .

 

Denmark

Denmark Government Scholarships for Non-EU Students

Pemerintah Kerajaan Denmark juga memberikan kesempatan pada mahasiswa internasional untuk belajar di berbagai perguran tinggi terbaik di negeri tersebut. Melalui situs www.studyindenmark.dk, calon mahasiswa dapat mengetahui berbagai peluangnya untuk mendapatkan gelar pascasarjana. Pendaftaran dimulai setiap tahun pada Maret-April atau September-Oktober. Beasiswa itu sendiri didanai oleh Kementerian Pendidikan Denmark dan ditujukan kepada calon mahasiswa dari luar Uni Eropa atau Area Ekonomi Eropa. Program full-time yang ditawarkan pun sangat beragam, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki calon mahasiswa. Sedangkan universitas tujuannya sangat beragam, biasa disebut Higher Education Institutions (HEI) in Denmark. Beasiswa dapat mencakup pula biaya hidup. Untuk info lebih lengkap, kita dapat mengunjungi laman http://studyindenmark.dk/study-options/tuition-fees-scholarships/tuition-fees-and-scholarships.

 

Norwegia

Berdasarkan info terakhir melalui situs studyinnorway.no serta situs universitas norwegia seperti Universitas Stavanger, pemerintah Norwegia telah selesai memberikan beasiswa melalui quota scheme scholarship sehingga calon mahasiswa harus menunggu sedikit untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah Norwegia. Meski demikian, mahasiswa Indonesia tetap dapat memperoleh beasiswa melalui Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) yang dikelola oleh beberapa kementerian. Wah, kesempatan belajar ke Skandinavia tidak pernah tertutup ya! Yang penting tetap semangat dan terus belajar giat!

 

 

You may also like

Program UN REDD+ dan Kerjasama Norwegia-Indonesia: The Doubts that Linger
Published

Program UN REDD+ dan Kerjasama Norwegia-Indonesia: The Doubts that Linger

Penulis: Taradhinta Suryandari

Reducing Emissions From Deforestation and Forest Degradation (REDD+) merupakan sebuah program yang ditujukan untuk mengurangi deforestasi sebagai salah satu kerjasama iklim internasional. Konservasi hutan dengan pengurangan deforestasi dalam REDD+ sudah dibicarakan sejak UNFCCC Climate Talks di tahun 2005. Deforestasi dianggap sebagai salah satu cara yang efektif secara biaya untuk mengurangi emisi karbon.

Di Indonesia, usaha pengurangan emisi karbon melalui mekanisme REDD+ ini didanani oleh Pemerintah Norwegia. Pada tahun 2010 Indonesia dan Pemerintah Norwegia sepakat untuk bekerjasama yang ditandai dengan adanya Letter of Intent (LoI) on Cooperation on Reducing Greenhouse Gas Emissions from Deforestation and Forest Degradation. Dalam LoI tersebut, pemerintah Norwegia akan berkontribusi sebesar 1 milyar dollar Amerika untuk mendukung usaha REDD+ Indonesia. Indonesia-Norway REDD+ partnership dibagi ke dalam 3 fase, persiapan, transformasi, dan kontribusi untuk pengurangan emisi yang sudah terverifikasi. Kontribusi dari pemerintah Norwegia akan dibayarkan dengan metode payment-for-performance, yakni akan diberikan ke Indonesia jika Indonesia berhasil mengurani emisi. Sebagai langkah awal, Sulawesi Tengah dipilih sebagai pilot province untuk UN REDD+ Program. read more

Scandinavia: The Happiest Land in the World?
Published

Scandinavia: The Happiest Land in the World?

Penulis: Willibrordus B. Hartono

Di tahun 2016 Denmark kembali ditahbiskan sebagai negara paling bahagia menurut laporan Sustainable Development Solutions Network for the United Nations. Peringkat teratas tersebut merupakan suatu kemengan bagi mereka setelah sebelumnya tergusur oleh Swiss yang mengambil alih posisi teratas pada 2015. Terlepas daripada itu, Denmark konsisten berada di 5 besar bersama dengan Norwegia beserta Swedia berada dalam 10 besar teratas sejak penilaian ini dimulai pada 2013. Sulit membayangkan hal itu? Sedikit keluar dari topik adalah menyinggung tentang Finlandia dengan meme yang membandingkan sistem pendidikan dan kebahagiaan mereka dengan Indonesia sempat merebak di linimasa kita. Pertanyaan menggelitik kemudian muncul, apakah benar bahwa orang Skandinavia se-”bahagia” itu? read more

Published

Immigration’s Role in Fortifying the Nordic Model: Enhancing Social Welfare and Economic Prosperity

Source: https://www.google.com/url?q=https://www.google.com/url?q%3Dhttps://www.dailyscandinavian.com/norways-population-rises/%26amp;sa%3DD%26amp;source%3Deditors%26amp;ust%3D1714383014416146%26amp;usg%3DAOvVaw2nuhBkhUqy19Ss-BSE95E7&sa=D&source=docs&ust=1714383014445736&usg=AOvVaw13Vb8dDUjn171S-Kg5lNxi

The Nordic Model, embodied by countries like Denmark, Sweden, Norway, Finland, and Iceland, is renowned for seamlessly blending robust social welfare with economic success (Kautto & Kuitto, 2021). At its heart lies a strong social safety net supported by robust tax structures. However, the influx of immigrants due to open economies and aging populations presents a challenge. This essay argues that managing immigration effectively can enhance the long-term sustainability of the Nordic Model. read more

Gender Equality di Nordik yang Bikin Iri!
Published

Gender Equality di Nordik yang Bikin Iri!

Penulis: Naomi R. Anditya

Bicara soal persamaan gender di kawasan Nordik sama secara bicara tentang guacamole dan Mexico. Dunia dibuat kagum dengan betapa progresifnya negara-negara di kawasan Nordik (Finlandia, Swedia, Norwegia, Islandia, Denmark, Kep. Faroe, dan Kep. Aland) terkait persamaan gender. Di antara negara-negara di Eropa daratan, kawasan Nordik bahkan jauh lebih egaliter. Kenyataan ini tentu berkaitkelindan dengan peringkat teratas demokrasi yang didominasi oleh kawasan Nordik. Tahukah kalian bahwa negara-negara Nordik merupakan salah satu pelopor dari pemberian hak berpolitik kepada perempuan? Bahkan saat ini, presentase perempuan yang ada di parlemen mencapai lebih dari 40%! Memang belum ideal 50% sih, tetapi kalian bisa bayangkan betapa jarangnya kita menemui jumlah perempuan dalam parlemen sebanyak itu.  Fakta lain yang menunjukkan fenomena gender equality tersebut adalah fakta bahwa presiden perempuan pertama yang dipilih secara demokratis adalah Vigdís Finnbogadóttir dari Islandia (menjabat 1980-1996). Data resmi terakhir Global Gender Gap yang dikeluarkan World Economic Forum pada tahun 2014 menunjukkan bahwa Islandia (selama enam tahun berturut-turut) ada di urutan pertama negara yang kesenjangan gendernya paling rendah, diikuti Finlandia (2), Norwegia (3), Swedia (4), Denmark (5), Nikaragua (6), Rwanda (7), Irlandia (8), Filipina (9), dan Belgia (10). Biasanya, selama bertahun-tahun, negara-negara Skandinavia hanya berputar-putar saja di keempat peringkat teratas. Kira-kira kenapa, ya, mereka bisa sangat progresif? Kita boleh dong, sedikit menerka-nerka. read more

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.